Monday, May 30, 2011

Trip to Jogja

(Kisah Sebelumnya)

2 Pilihan yang sangat sulit. Menuju pantai-pantai indah di pesisir Pacitan, atau Menuju Jogja yang sudah lama bikin kami kangen??  Aku dan Dewi akhirnya lebih memilih Jogja, dan 2 sopir kami, Yoppy dan Ari, tak banyak komentar menuruti keinginan kami. Hehehee...Maaf yaa Ari, Maaf ya Yoppy.... next time kita pasti ke pantai Pacitan. Semoga!




Jam 5 pagi kami sudah keluar dari Alloro Guest House, meneruskan perjalanan ke Jogja. Estimasi perjalanan cukup 3 jam saja, melewati jalur Punung - Wonosari dan seterusnya. Kami berempat sangat bersemangat, apalagi pemandangannya cukup luar biasa. Begitu meninggalkan Pacitan, kami harus melewati jalanan sempit, sebelah kanan adalah tebing gunung, dan sebelah kiri jurang curam dengan pemadangan langsung ke laut!! Keren sekali....




Kami melewati hutan, perkebunan, persawahan, desa-desa sepi dan beberapa pasar. Pengalaman yang mengasyikkan ketika memperhatikan bagaimana orang-orang menghabiskan pagi itu. Kami berkendara dengan suka cita... sementara banyak sekali ibu-ibu tua yang memikul sebuah "buntelan" besar harus antri diangkut sebuah pick-up yang akan mengantarkan mereka ke pasar untuk menjual hasil kebunnya, lalu kembali pulang.

Kalo dipikir-pikir, siapa bilang perempuan jawa itu malas dan "nrimo"  yang cuma bisa macak-manak-masak? Buktinya... ibu-ibu itu pasti sudah bangun sebelum subuh , berjalan kaki dari rumahnya ke jalan aspal, untuk mencari pick-up yang mengangkut mereka ke pasar. Dengan menggendong "buntelan" besar di punggungnya, menuju pasar dan berjualan disana...... aku rasa pemandangan tersebut sudah mengikis habis stereotype negatif tentang perempuan jawa yang malas dan cuma bisa "nrimo". Setuju kan??


2 joglo yang berbeda

Sepanjang perjalanan, aku suka memperhatikan.... arsitektur rumah joglo di jawa tengah, yang sudah jarang kutemui di jawa timur. Bagus sekali yaa.... Apalagi kalo ngerti soal filosofi joglo yang konon katanya sangat mengedepankan nilai-nilai kebersamaan keluarga. Aku yang gak ngerti aja, suka dengan tampilan luarnya, apalagi yang ngerti banget soal joglo yaa

Kami berkendara dengan santai menuju jogja. Perkiraan perjalanan yang cuma 3 jam ternyata molor, apalagi ada insiden kecil soal salah jalan alias kesasar, Hehehee.... tapi akhirnya dengan selamat dan senang kami berhasil menginjakkan kaki ke Jogja.

Sambil jalan-jalan, misi silaturahim tetap dijunjung tinggi dong. Aku menelpon sahabat blogger, pakar IT sekaligus penulis buku   "Membuat Aplikasi Untuk Android"  yang kini tinggal di Jogja. Aku memaksanya untuk jadi guide kami hari itu. Alhamdulillah Pak Adhi (begitu aku biasa memanggilnya ) atau MazAdi (begitu nama bekennya di Android Community) bersedia menerima 4 tamu tak diundang ini.

"Pak, aku kelaparan.... anterin cari sarapan yaa" begitu salam pertamaku di telpon. Pak Adi yang khawatir tamunya pingsan kelaparan, langsung menggiring kami berempat ke Jalan Wijilan Jogja, sebuah sentra Gudeg yang sangat sangat terkenal. Di sepanjang jalan Wijilan, bisa kita temui penjual-penjual gudeg, bahkan hingga di gang-gang kecil kanan kirinya.... Hebat ya???

jalan wijilan


Dan bertemu sepiring gudeg asli jogja benar benar bagaikan mimpi. Kenikmatan tiada taraaaa......



Tak butuh waktu lama bagiku untuk menghabiskan sepiring gudeg itu hingga bersih sih sih.... enak sih!!!!


(  Photo by Pak Adi  )  Empat serangkai gila:  Ari  -  Dewi  -  Elsa  -  Yoppy

Setelah kami semua kenyang, Aku berhasil memaksa ke-empat sahabatku itu untuk mewujudkan impianku sejak lama, yaitu mengunjungi TamanSari !!!

Photo tentang kemegahan  TamanSari tunggu postingan berikutnya yaaa

Sunday, May 29, 2011

Birthday Card for Syafiq




Kartu Ulang Tahun sederhana ini buat Dede Syafiq yang berulang tahun ke 6 tanggal 19 Mei 2011 kemaren. Maaf ya, Tante telat ngucapinnya.  Semoga Dede Syafiq suka kartu ucapan sederhana ini....

##  Untuk Berbagi Kisah Unik di Blog nya Mama Hilsya ##

Friday, May 27, 2011

Berbagi Kebahagiaan Ulang Tahun

Kaka Hilwa and her beloved brother Syafiq


Dear Kakak Hilwa,
Tante Elsa punya adik yang sangat sangat cantik dan sangat sangat special. Mau tau kenapa? Karena adiknya Tante Elsa itu pengidap down syndrome. Dia sekolah di sekolah luar biasa bersama anak-anak special lainnya. dan sejak sering mengantarkan adik sekolah, Tante Elsa jadi sering melihat anak-anak special yang tidak diberi kemampuan melihat oleh Tuhan, tidak diberi kemampuan untuk bicara atau mendengar. Juga mereka yang anggota tubuhnya tidak lengkap. Subhanallaaah... sekolah luar biasa itu sudah menyadarkan Tante dengan caranya yang luar biasa.

Kita semua harus banyak banyak bersyukur ya Kak, Tuhan sudah begitu baik menciptakan kita dengan sempurna tak kurang apapun.

Kalo sudah bersyukur, ada baiknya kita berbagi dengan mereka.

Waktu Tante Elsa masih tinggal di Surabaya, di dekat rumah Tante Elsa ada sebuah panti asuhan. Iseng-iseng Tante masuk kesana dan bertanya-tanya pada ibu pengurusnya. Ternyata di situ tinggal anak-anak dengan berbagai usia. mulai bayi hingga yang sudah dewasa. Kebanyakan yang berusia remaja, adalah mereka yang berkebutuhan khusus, sehingga tak seorang pun yang mau mengadopsinya. Kasihan sekali kan?

Pulang dari sana, Tante Elsa terus berpikir. Gimana caranya membahagiakan mereka yaaa... Membawa mereka semuanya ke kebun binatang jelas butuh mobil besar dan cukup merepotkan. Memberi mereka makanan dan jajanan juga sudah biasa dilakukan banyak orang....

akhirnya muncul ide, untuk merayakan ulang tahun disana. Kebetulan saat itu, ada sahabat Tante yang akan berulang tahun. Maka secepat kilat Tante persiapkan semuanya. Yang pertama adalah memesan tumpeng dan makanan-makanan lain. Lalu bikin bingkisan sejumlah anak-anak di panti asuhan. kemudian menelpon teman-teman yang lain dan mengajak mereka untuk membuat surprise party di panti asuhan. Awalnya semua kebingungan, surprise party kok di panti asuhan. Bagi Tante, kenapa tidak?

dan tiba juga hari itu, 9 April....
Teman-teman sudah siap di panti asuhan, anak-anak panti dan Ibu-ibu pengurus juga sudah siap. Tante lalu menjemput Sahabat Tante yang berulang tahun, dan tidak tahu apapun soal itu.... kami menuju panti asuhan, dan merayakan ulang tahunnya disana secara sederhana tapi amat sangat menyenangkan sekali. Begitu banyak senyum, begitu banyak tawa...

Sahabat Tante yang berulang tahun benar-benar gembira merayakan ulang tahunnya disana. Anak-anak panti juga ikut gembira karena ada yang ikut berbagi kebahagiaan bersama mereka. bermain dan bercanda bersama. Apalagi setelah itu, anak-anak panti mendapatkan bingkisan satu persatu....
Sahabat yang berulang tahun, meski tidak mendapat satu kadopun, tapi Tante yakin... itu merupakan ulang tahunnya yang sangat special.

Hari itu, 9 April... Tante Elsa merasa sangat sangat puas dan senang. melihat anak-anak itu tersenyum meskipun hanya satu hari. Meskipun bukan Tante Elsa yang berulang tahun, tapi Tante Elsa lah yang paling bahagia hari itu....

Sampai sekarang, pengalaman merayakan ulang tahun 9 april itulah yang masih tetap paling berkesan bagi Tante. Bagaimana dengan Kakak Hilwa?
Sebentar lagi ulang tahun yang ke 10..... tanggal 29 Mei. Ingin merayakan ulang tahun yang seperti apa?
Apapun nanti perayaannya, Jangan lupa bersyukur pada Tuhan yaaa.... Semoga ulang tahun yang ini bisa jadi ulang tahun yang paling berkesan juga nantinya.






29 Mei 2011
Selamat Ulang Tahun Kak Hilwa
Makin Besar, Makin Cantik dan Makin Pintar
amiiiiiiiiiiin amiiiiiiiiiiiiiiin......  


The SuperMom is Susindra




Destin, Mama Susi, BinBin


Belom lama berkenalan dengan Blog Susindra, tapi rasanya sudah cukup familier, karena Sang Pemilik blog tinggal di Jepara dan tinggal di dunia furniture. Rasanya jadi mengingat masa lalu, ketika beberapa kali ke jepara berburu mebel menemani orangtuaku. Hal pertama yang terbersit adalah, mungkin kita bisa jadi rekan bisnis, Mbak? Hehehehee.....

Setelah mengobok-obok seluruh isi blognya, jadi lebih banyak tahu soal Mbak Susindra. Seorang Istri dan Ibu dengan 2 jagoannya yang tampan-tanpan itu, D&B. Seorang wanita dengan sejuta impian, salah satunya adalah mengangkat nilai furniture khas Jepara di mata dunia... aku dukung banget Mbak!!!   rasanya gregetan ketika ada bule lancang tak dikenal yang mengklaim design-design ukir khas jepara sebagai miliknya.

Kegiatan mengobok-obok seluruh isi blog Susindra ternyata bisa jadi sangat sangat menyenangkan, karena isinya begitu variatif. Ada cerita soal anak-anaknya  dan cara pengasuhannya, ada bedah buku, ada kisah travelling lengkap dengan foto-fotonya, ada soal budaya, ada tips soal email, ada pelajaran bahasa Perancis (Mbak Susi jago ngomong perancis lhoo), ada tanggapan soal hal hal yang lagi rame dibicarakan masyarakat juga..... pendek kata, Mbak Susi menulis seluruh artikel dengan caranya yang cerdas, kritis, tapi tetap menarik dan enak dibaca.

Tapi jika diharuskan memilih 1 saja postingan terbaik, maka aku dengan yakin akan memilih artikel Pertanyaan Anak Yang Menyerempet Bahaya. mungkin pembaca lain menganggap postingan itu biasa aja, nothing special. tapi bagiku... its really important. Menjadi Ibu yang baik merupakan proses belajar seumur hidup, dan Mbak Susindra yang sudah lebih lama menjadi Ibu, tentu saja memiliki lebih banyak pengalaman dibanding aku. Menghadapi pertanyaan anak mungkin gampang, tapi menjawabnya dengan sangat cerdas dan memuaskan keingintahuan anak... itu yang sangat sangat sulit. Bagaimana Mbak Susi menjawab, menjelaskan dan tetap menunjukkan kasih sayangnya itulah yang patut diacungi jempol. Aku banyak belajar dari postingan ini, siap siap menghadapi Dija tak lama lagi....

dari banyaknya postingan soal kehidupan sehari hari dan anak-anaknya... aku bisa menyimpulkan, Mbak Susindra ini sudah jadi SuperMom deh.... bener bener salut buat Mbak Susindra pokoknya deh

Terima kasih Mbak Susindra buat postingannya yang banyak memberikan manfaat buat pembaca. Semoga Blognya panjang umur dan makin banyak menginspirasi orang lain. Tetaplah menilis sampai kapanpun Mbak....


PS: Terima kasih juga buat  Mbak Susindra sebagai tim juri dengan Bundit, sudah memilihku jadi salah satu pemenang Maret Ceria Giveawaynya Mama Calvin. hihihihi....

Thursday, May 26, 2011

Tahu dan Jadah Bakar Pacitan

Pesta durian di rumah Mbak Niken... Maaf ya Mbak, kami sangat merepotkan....

(Kisah Sebelumnya)


Kami tiba dengan selamat di kota Pacitan menjelang tengah malam. Entah jam berapa... yang pasti acara silaturahimnya tetap berlanjut. Disini kami berniat menemui sepasang suami istri, Mas Agus dan Mbak Niken, sahabat baiknya Dewi.

Berhenti di Alun-alun kota, sempat mampir sebentar di Masjid Agung Pacitan yang sedang direnovasi, kami menghubungi Sahabat tadi. Ternyata rumah mereka sangat dekat dengan Alun-alun. Sesegera mungkin kami meluncur kesana.

Kali ini, bisa dibilang kami adalah tamu yang baik. hehehehee.... meskipun agak tak tahu diri karena bertamu menjelang tengah malam, tapi kami membawakan oleh oleh buat Sang Tuan Rumah. DURIAN!!!  sip kan?

Mengobrol di teras, melepas kangen sambil pesta durian larut malam.... Subhanallah, maka nikmat Tuhan yang mana lagikah yang kau dustakan??

Sebentar kemudian, Dewi mengeluh kelaparan. Maklumlah.... Ibu Hamil memang suka kelaparan mendadak. Maka sebelum Bumil mungil ini pingsan, kami pun mencari bakso, soto, mie goreng atau apalah yang layak dimakan. Kembali ke Alun-alun... tapi tampaknya, banyak kedai yang sudah tutup.



Yoppy (hijau)  memperhatikan proses pembakaran tahu. Kayaknya pingin jualan tahu bakar di suabaya tuh


Kami berjalan menyusuri Alun-alun kota.... dan Dewi tampaknya terkesima dengan tenda-tenda yang menawarkan tahu dan jadah bakar. Karena unik, dan belom pernah tahu sebelumnya, maka kami ikut bergabung dengan para pengunjung yang lain di situ. Duduk melingkar lesehan di tikar. Sepiring tahu bakar, sepiring jadah bakar, dan beberapa teh hangat menemani kami  meneruskan obrolan tentang banyak hal. Terutama soal rute ke pantai pantai elok yang dimiliki Kabupaten Pacitan.




hhhm.... Kalo Tahu semua rakyat Indonesia pasti sudah tahu banget. Tapi kalo JADAH?  banyak yang belom tahu kan??  ketika itu, aku juga bertanya-tanya.. apa sih jadah...kenapa makannya harus dibakar??
Ternyata JADAH sama dengan TETEL. yaitu ketan putih yang dimasak dengan cara dikukus, lalu dicampur dengan parutan kelapa dan garam, setelah itu ditumbuk sampai hampir halus. Setelah itu ditata rata di loyang dan di-angin anginkan agar membentuk dan bisa diiris sesuai selera. Makannya tidak harus dibakar seperti yang kami temui di Pacitan.

Aku pikir, pasti Jadah alias Tetel ini ada di banyak tempat, namun namanya saja yang berbeda. Di jakarta  juga ada kok... aku pernah menjumpai penjual jadah alias tetel ini di kawasan tanah abang dan pasar mayestik.


photo by Dewi


Tahu bakar dicocol ke sambal kecap  (kenapa gak sambal petis ya?)
sementara Jadah Bakar dicocol ke gula pasir.
Unik sekali kan??

Tak terasa, akhirnya kami ber-enam menghabiskan 2 piring penuh tahu bakar, dan 2 piring penuh jadah bakar. Jangan heran yaa jika beratku naik beberapa kilo. Hahahaha.....


from left:  Dewi, Yoppy (hijau army), Mas Agus (hijau terang), Mbak Niken (Orange), Ari 


Sudah tengah malam... dan kami mulai mengantuk. Mas Agus dan Mbak Niken memilihkan kami tempat untuk menginap malam itu. Di Alloro Guest House, sebuah rumah berarsitektur modern 2 lantai dengan kurang dari 10 kamar, yang dikelola oleh sebuah sekolah kejuruan, dan dijadikan hotel. Simple sekali, terasa homy, dan memang layak untuk direkomendasikan. Harga kamar standar hanya Rp. 175.000 semalam, sudah termasuk breakfast.  Kamarnya cukup bagus... dan berhasil membuat kami tidur dengan nyenyaknyaaa...




Esoknya, Pukul 4 pagi kami sudah bangun dan berdiskusi. Stay di Pacitan dan menikmati Sunrise di pantai-pantai indahnya, atau segera berkemas dan melanjutkan perjalanan silaturahim???

Tunggu postingan selanjutnya yaaa....


PS:  A Big Thank to Mas Agus dan Mbak Niken yang sudah bersedia menerima kami, tamu tak tahu diri, menjelang tengah malam....

Monday, May 23, 2011

Silaturahim ke Pacitan

Berawal dari rasa kangen yang begitu mendalam, dan keinginan untuk bertemu yang menggebu-gebu pada seorang sahabat semasa SMA, aku mengajak 2 sahabatku sejak SMA juga untuk menemui Sang Sahabat yang tinggal di ujung Jawa Timur yang paling selatan dan paling barat. Yup, sahabat yang tak pernah kujumpai selama berpuluh puluh tahun lamanya itu memang tinggal di Pacitan. Ditemani sahabatku, Dewi (dan Yoppy, suaminya), dan satu lagi sahabatku, Ari. Kami berempat berkendara dengan riang gembira, dengan niat tulus silaturahim....

Perjalanan yang cukup sukses dan menyenangkan dari Surabaya ke Ponorogo. Kami berhenti di beberapa titik, untuk memuaskan hasrat narsis, Hahahaa.... salah satunya ini, di depan gerbang Masjid Agung Ponorogo. Masjidnya cukup unik, dan membuat kami terkagum kagum. 

photo by: Yoppy


Selepas Ponorogo, menuju Pacitan ternyata cukup mengerikan tapi indah. Kami harus melewati beberapa gunung batu dan gunung kapur. Pemandangannya memang cukup indah, tapi ada beberapa titik longsor yang sempat membuat kami ngeri.

Satu hal unik yang kutemui dalam perjalanan berliku liku Ponorogo-Pacitan adalah di kanan kiri jalan sempit berkelok-kelok itu, terdapat begitu banyak Ibu-Ibu yang bekerja sebagai pemecah batu. Aku tak sempat mengambil fotonya... hhm, lebih tepatnya, aku tidak tega. Melihat umur mereka yang tidak muda lagi, dihadapkan pada pekerjaan kasar yang sangat berat.... sedih sekali melihat mereka.

Tapi disisi lainnya, Kami jadi bertanya tanya. Sampai kapan mereka akan bekerja jadi pemecah batu?
Tidaklah mereka sadar, bahwa pekerjaan mereka sangat merugikan lingkungan. Bayangkan saja, mereka mendapatkan batu dari gunung-gunung di sekitar mereka. dan hal itu menyebabkan longsor dimana-mana.
mengenaskan....

Tak lama kemudian, perasaan kami berempat berubah jadi girang bukan kepalang. Tulisan "Selamat Datang Di Kabupaten Pacitan" membuat kami bak pemenang yang mencapai garis finish. Horeee...kami berhasil mencapai Pacitan!!!!

Photo by Yoppy


Tapi ternyata Kota Pacitan masih 1 jam lagi. Kami pun beristirahat di sebuah masjid yang menarik. Berpose dengan Jazz tercinta....


Photo by Yoppy

Sesampainya di Kota Pacitan, kami mulai mencari-cari alamat rumah sahabat. Tak dinyana... setelah bertanya sana sini, ternyata rumah sahabat kami itu berada di sebuah lembah terpencil...  dan kami sekali lagi harus menempuh 3 jam perjalanan kesana. Sempat down, dan terbersit untuk membatalkan niat silaturahim,dan lebih memilih berwisata di pantai-pantai Pacitan yang terkenal indah itu....

tapi akhirnya, Bissmillah..... Kami pun melanjutkan perjalanan ke kawasan terpencil... Lembah Wiyoro Ngadirojo.

Subhanallaaaah..... Jalan menuju kesana benar-benar mengerikan buat kami berempat yang sama sekali buta daerah itu. Aspal yang sempit sekali, bergelombang dan berlobang-lobang... Naik turun dan berliku-liku.... bersebelahan dengan jurang curam, belom lagi, ada jalan amblasss yang benar benar bikin deg-degan....

Dewi memilih untuk memejamkan mata dibanding melihat jalan yang harus kami lalui. Hari semakin gelap..menjelang magrib akhirnya kami sampai di lembah Wiyoro. Tak sulit menemukan Sahabat kami, karena selain penduduk di lembah itu tidak terlalu banyak, ternyata Sahabat kami cukup terkenal disana sebagai anggota keluarga pengusaha yang sangat sukses.

Begitu menemukan lokasinya, Kami mengagetkan Sang Sahabat Tersayang, Eriska.....
Kami berpelukan, menangis dan tersenyum bersama. Sebuah adegan yang seharusnya lebih layak tonton dibanding sinetron Cinta Fitri. Hehehehee.....
Tak sampai 10 menit kami ngobrol, Eriska menyeret kami berempat ke restoran keluarganya. Tentu saja Kami mengikutinya dengan senang hati.... perut kosong ini pasti akan dimanjakan.

Benar saja, Eriska menghadiahi kami masing masing satu porsi ayam kremes yang luar biasa lezat. Bumbunya mantap, garingnya pas. Sambalnya bener-bener nendang! Hihiihihiiii
Semangkuk besar es teler buat masing masing kami juga ludes....
Jadi malu banget, ketahuan kalo kami benar benar musafir kelaparan.




Setelah kenyang, Kami meluncur ke rumah Eriska. Numpang sholat magrib disana dan melanjutkan ngobrol ngalor ngidul melepas kangen..... Tak lama kemudian, Sang Suami ikut bergabung dengan kami. Acara ngobrol dan bernostalgilanya jadi lebih seru. Ketika malam mulai larut, Kami pun pamit.

Sebelum meninggalkan rumah Eriska, tentu saja kami berfoto-foto lagi. Kali ini dengan tim lengkap. Dari kiri: Ari, Suaminya Eriska, Eriska memeluk Bertrand dan Bevhand, Elsa, Dewi dan Yoppy.

Begitu kami masuk mobil, Eriska menghadiahi kami lagi, sekardus Durian !! Alhamdulilllaaaaaaah
sekaligus malu, soalnya tadi kami tak sempat membawakannya oleh-oleh apapun!!! Dasar tamu tak tahu diri yaaa, merepotkan saja.

Terima kasih Eriskaa....





Pukul 8 Malam...
Kami berempat sudah di mobil dan bingung melanjutkan perjalanan kemana. Jika kembali ke Pacitan untuk berwisata pantai....  kami harus melalui perjalanan mengerikan tadi selama 3 jam lagi. Dan kali ini pasti jauh lebih mengerikan karena sudah benar-benar gelap.
Jika memutuskan pulang ke arah surabaya, Kami juga harus menempuh perjalanan yang konon katanya juga cukup mengerikan melewati Trenggalek, lalu ke Tulungagung, Kediri dan seterusnya...

Setelah berunding dan berdebat secepat kilat, kami memutuskan kembali ke Pacitan. Kali ini, aku memilih untuk tidur, selain karena ngantuk, juga karena gak berani melihat beratnya medan yang harus kami lalui. Biarlah 2 lelaki sahabatku itu saja yang mengendalikan Jazz kami...

Ada apa di Pacitan??
Apa benar pantai-pantai Pacitan begitu indah??
hhhmm... tunggu postingan selanjutnya yaaa

Sunday, May 22, 2011

Rumah Vania




Halo Vania......
Banyak sekali orang yang menuliskan cerita buat Vania. Tante Elsa gak mau ketinggalan dong... hari ini Tante Elsa pingin cerita soal RUMAH.

Vania tahu apa itu rumah?
yup, pintar sekali. Rumah itu... ya rumah seperti yang Vania tempati sekarang. Ada kamar tidur Vania, ada kamar tidurnya Bunda dan  Ayah, ada ruang tamunya juga... ada tempat untuk nonton tv, ada dapur..lalu ada juga kamar mandi. hhmmm, apalagi yaa... ah iya, Ada kebunnya juga. Vania suka bantuin Bunda berkebun kan?

Rumah itu bermacam-macam bentuknya lhoo... coba perhatikan yaa, rumah Vania dengan rumah Kakek Nenek pasti beda kan?



hayoo..Vania mau pilih rumah yang mana??  minta Bunda jelasin soal rumah rumah ini ya Vania....

Suatu hari nanti, Vania pasti akan pindah dari rumah Vania yang sekarang ini. Bisa karena ikut Ayah yang kerja di tempat lain, atau karena Vania harus sekolah di tempat lain. Ayah Bunda tuh sudah sering sekali pindah rumah, tanyain deh.... Enak apa nggak sih pindah pindah rumah gitu??

Tante Elsa punya pengalaman yang gak enak soal pindah rumah.
5 tahun yang lalu.... Tante Elsa masih ingat betul tanggalnya. Waktu bulan puasa, Lebaran tinggal 7 hari lagi. Tengah malam, rumah tetangganya Tante Elsa kebakaran hebat. Tante Elsa bangun jam 2 malam, asap sudah dimana-mana. Bunyi ledakan beruntun terdengar keras... bikin takut deh. Tante Elsa masih suka takut sampai sekarang....

Tante Elsa bangunin semua orang, lalu kami sekeluarga menyelamatkan diri ke luar. Tak sempat mengambil apapun...

Apinya semakin besar... dan rumah Tante Elsa juga ikutan gosong!!!

rumah Tante Elsa yang gosong...

makanya... Vania jangan suka main api yaa... bahaya lho..... Kalo mau main api, minta ijin Ayah dulu dan harus ditemani Bunda yaaa...

oya..Tante lanjutin ceritanya yaa...
Setelah rumah Tante jadi gosong gitu, Tante Elsa sekeluarga bingung. Mau tinggal dimana yaaa.... gak punya rumah, gak punya baju... untunglah, toko tidak terbakar. Jadi... Tante Elsa sekeluarga setelah itu pindah tinggal di toko. Tidurnya di lantai, gak ada kasurnya..... kalo ada pembeli yang lewat, kelihatan semua deh. soalnya gak ada sekat penutupnya. Tante Elsa sedih... jadi suka nangis deh...  tapi kalo Vania gak suka nangis kan??

Tapi alhamdulillah...meskipun rumah barunya di toko dan gak ada apa apanya, tapi Tante Elsa masih punya orang tua di situ, masih ada adik-adiknya Tante Elsa... juga banyak saudara dan teman-teman yang membantu. Ada yang ikut menemani tidur di lantai, ada yang kasih Tante baju, ada yang kasih selimut... Tante Elsa jadi senang lagi.

Tante Elsa jadi tahu, bahwa tak peduli gimana bentuk rumah kita, mau bagus atau sudah gosong....asalkan ada orang-orang yang sayang sama kita... maka itulah rumah kita.

Jadi Vania gak usah khawatir...gak usah takut, kalo harus pindah rumah yaa... Asalkan ada Ayah Bunda, ada Kakek Nenek, dan saudara yang lain, semuanya pasti akan baik baik saja. Rumah baru Vania pasti akan senyaman rumah Vania yang lama...karena sayangnya Ayah Bunda akan selalu ada buat Vania. Dimanapun Vania tinggal nanti....


Selamat Ulang Tahun Vania yang Cantik.... semoga sehat terus...makin pinter, salalu disayang Ayah Bunda dan Kakek Nenek yaaaa.....

you are our sunshine!!!
as sweet as theese strawberries



Postingan ini diikutkan pada "Vania's May Giveaway"

Saturday, May 21, 2011

Kopdar di Pizza Hut

Okta - Amelia Saga - Yuni - Aishi Lely - Tia Tealovecoffee - Elsa Yellowlife - NONA

Yup, hari minggu kemaren... aku sempat kopdar lagi dengan para bloggerita cantik!!! sudah banyak yang mengenal mereka kan?? yang belom kenal...aku sebutkan satu persatu yaa...

dimulai dengan paling kiri:
OKTA...hhm, baru pertama kali bertemu dengannya. gadis manis yang masih imut-imut ini, pendiam sekali. tidak banyak berkata kata, tapi tampaknya cukup detil memperhatikan. hehehee.... aku belom pernah berkunjung ke blognya, jadi belom banyak tahu ketika itu.
AMELIA SAGA.... Jeng yang satu itu, punya kebisaan yang luar biasa. Lulus dari Unesa, dia sudah bisa membuka butiknya sendiri. Amel begitu mahir membuat busana-busana indah. Mau kebaya, gaun malam, busana muslim, atau baju anak-anak? bagi dia.. "keciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiil".....
YUNI....baru pertama kali bertemu juga, dan belom pernah berkunjung ke blog Yuni sebelumnya. Blank... tapi blogger baru satu ini asyik sekali diajak bercanda canda.... ternyataaa, beliaunya tinggal di mojokerto. dekat banget sama jombang kan??
AISHI LELY.... ini kali kedua bagiku bertemu bu dokter yang sudah pindah ke Tanjung Pinang. Seneng banget bisa ketemu lagi, ngobrol ini itu lagi... Melihat style fashionnya itu lho, bikin aku berandai andai, seandainya seluruh dokter se-stylish Aishi Lely, pasti rumah sakit jadi tidak menakutkan! hihihihihihi
TIA TEALOVECOFFEE... Jeng cantik satu ini juga tetep cantik aja, hehehee..... coba kunjungi blognya dan siap siap dibuat terkagum kagum dengan ide ide kreatifnya.

dan yang paling kanan, NONA, adikku... blogger gak jelas yang jarang update blog suka-suka-nya itu. Dia berkutat dengan skripsi yang entah kapan selesainya. Nona sedang pusing menyebarkan "kuesioneerrr" di taman-taman kota, di mall, dan dimana saja agar skripsinya bisa cepat diselesaikan. dan pada pertemuan kami di Pizza Hut ini, dia juga memaksa para bloggerita yang cantik-cantik itu untuk mengisi  "kuesionerr" nya. Berminat membantu Nona  dan bersedia mengisi "kuesionerr" nya?? silakan klik DISINI.

Setelah mengisi kuesionerr nya Nona, makan pizza , minum dan ngobrol "ngalor-ngidul" lamaaaaa sekali, tak terasa sudah hampir 4 jam kami duduk mengelilingi meja bundar itu. Amelia Saga yang khusus datang dari Tulungagung ke Surabaya hanya untuk bertemu dengan kami, mulai pamit. Amel lantas mengeluarkan begitu banyak jewelry box dari dalam tasnya. Dia mempersilakan kami untuk memilih!




Wuuuuaaaaaaaaaaaaaa....... semuanya keren! apalagi buatan tangan kreatif Amelia Saga sendiri lho! hebat kan??? Mataku langsung jelalatan... dan serta merta menunjuk pada warna kuning yang berkilauan itu. Hihihihihihiiii...... pasti sudah ditebak sebelumnya kan?




Yuni dan Lely kebingungan memilih


Kopdar kali ini sungguh menyenangkan. Sekali lagi... aku semakin yakin. Teman-teman blogger adalah orang-orang yang NYATA. sama sekali bukan maya. iya kan???


Monday, May 16, 2011

Dija and Her Red Dress


Masih ingat motif kain merah di atas pada postingan sebelumnya?
yup, aku sudah selesai menjahitnya, dan jadilah baju buat Dija. Berikut ini foto-fotonya....
(semoga ada yang terinspirasi ... hihihihiiihii..... siapa tahu setelah melihat postingan ini, keinginan belajar jahit jadi semakin berkobar, hahahahaaa......)

foto diambil pagi-pagi, jam 08:30 segera setelah Dija selesai mandi. Rambutnya yang tipis masih basah, jadi makin terlihat tipis....



Dija gak bisa diam... selalu bergerak. jadi agak susah ambil fotonya





Ternyata menjahit sendiri baju untuk anak kita bisa bikin kita KECANDUAN!!!  percaya deh.....
setelah ini, masih ada 2 baju lagi masih dalam proses pembuatan. Agak lama bukan karena susah, tapi karena waktunya suka gak ada  :) 


oh ya, Baju ini membutuhkan sekitar 0,75 meter kain merah, dan kain hijaunya... lupa habisnya berapa meter. yang pasti gak nyampe setengah meter, sedikit sekali lah. Kain merah Rp. 17.500/ meter. Jadi kalo dikira kira, semuanya gak lebih dari Rp. 25.000 lho... tapi hasilnya? Hehehe, meskipun masih belepotan sana sini, tapi aku cukup puas lah.  (menghibur diri mode on)


akhirnya... dapat juga ambil foto Dija senyum...




she looks so happy, isnt she?


***Red Headband by Aunty Amanda Putri
***Red Dress by Aunty Elsa


(Postingan terburu-buru, jika ada yang memerlukan tutorialnya, i'll tell you the link)

Friday, May 6, 2011

Fabric Pattern

Beberapa hari yang lalu, aku sempat berbelanja kain. Sebagai pecinta kain bermotif yang sok jadi penjahit, padahal gak mahir dan gak rapi sama sekali  (hasil jahitanku selalu diejek ibu, hiks...katanya jelek dan gak rapi), tentu saja berada di sebuah toko yang menjual kain sama dengan anak-anak berada di toko permen. Tergila-gila, kalap, gelap mata...dan ingin beli semuanya!!!  untunglah masih sadar diri, tidak lupa daratan, ingat kalo uang di dompet tidak banyak. ingat kalo masih harus beli susunya Dija, hahahahaa.....

dan inilah beberapa yang terbeli olehku hari itu untuk melengkapi koleksi kain di rumah:





yang ini sudah dijahit, baju buat dija

kain dengan motif yang merah berbunga hijau di atas, sesampainya di rumah, langsung aku jahit. bikin baju Dija lagi. hampir seharian berkutat dengan mesin jahit, akhirnya jadi pula. Tunggu saja foto Dija pake baju merahnya yaaa...
oh ya, kain merah itu, ada yang bisa tebak, per meternya berapa???  (Jawabannya ada di bawah postingan ini)
murah sekali!!!  baju dija hanya butuh 75cm.


Nah, kalo yang ini, adalah motif batik. Aku suka sekali beli kain batik murah meriah jika tujuannya dijadikan bahan percobaan bikin bantal, tas, atau baju dija. tentu saja bukan batik tulis, tapi batik print atau batik cap. yang harga selembarnya cuma 35-40ribu saja. Lumayan kan?
Kalo untuk batik tulis, aku pasti gak akan tega buat gunting-gunting seenaknya, hehehhee...
Untuk baju Dija, sengaja cari batik yang warna-warni ceria. dan motifnya tidak terlalu besar. Setelah keluar masuk banyak toko demi untuk berburu warna dan motif batik yang cantik, berikut ini adalah hasil perburuanku:


aku sering sekali berpikir, siapa yang mendesign kain-kain itu ya? salut deh buat para designer tekstil, yang sudah berhasil membuatku jatuh hati dan gelap mata hari itu.

suka bertanya tanya juga, siapa lagi ya selain aku yang suka gelap mata kalo ada di toko kain? melihat kain dengan motif yang lucu-lucu, warna yang cantik cantik.... gak tahaaaaaaan....

oh ya, mohon maaf belom bisa balik berkunjung ke rumah teman-teman blogger, komputerku rusak!!!  (lagi...hiks)


*** Rp.17.500/meter